Sabtu, 20 April 2013

Wanita dalam kacamata psikologi


Selamat Hari Kartini 21 April 2013
Tuhan menciptakan mausia dengan dua genjer, wanita dan pria. Wanita dan pria saling terikat satu sama lain. Mereka diciptakan secara berpasang-pasangan dengan derajat yang sama. Namun dalam sejarah peradaban, Wanita hanya dipandang sebelah mata. Wanita hanya dianggap sebagai budak laki-laki yang bertugas untuk melayani dan melahirkan garis keturunan untuk laki-laki tersebut. Lebih parah lagi ketika wanita itu berhasil melahirkan anak laki-laki, dengan bangga para laki-laki memberitahukan kepada khalayak  umum tentang kelahiran anak laki-laki mereka, namun jika yang lahir anak perempuan, mereka merasa malu dan berusaha menyembunyikan anak perempuan tersebut, bahkan mereka tega membunuh atau membuang anak perempuan tersebut. Diskriminasi gender sangat terlihata jelas disini.
Perkembangan zaman yang terjadi membuat para wanita bergerak dan membuat sebuah emansipasi wanita. Kata emansipasi berasal dari bahasa latin yaitu “Emancipacio”, yakni pembebasan dari tangan kekuasaan. Emansipasi kaum wanita perjuangannya sejak abad ke-14 untuk memperoleh persamaan hak dan kebebasan seperti kaum laki-laki. Dalam sejarah jauh sebelum peristiwa tersebut, Islam sudah mencanangkan atau mencetuskan persamaan hak di antara sesama manusia. Dengan demikian emansipasi wanita di dalam pembangunan sudah dikenal sebelumnya, akan tetapi disesuaikan dengan kemampuan mereka( www.referensimakalah.com di unduh pada 21 april 2013). Di Indonesia sendiri emansipasi wanita di pelopori oleh R.A Kartini. Sehingga tanggal kelahirannya dijadikan hari nasional.
Wanita adalah makhluk Tuhan yang paling disayangi. Wanita tampak lemah diluar tapi sebenarnya lebih kuat dari laki-laki. Wanita mampu melakukan multi pekerjaan dalam satu waktu. Wanita mampu merobohka pertahan Negara paling kuat sekalipun. Wanita juga bisa menjadi tiang terkuat dalam suatu Negara. Wanita bisa menjadi ibu sekaligus sahabat untuk anak-anaknya. Wanita mampu menutupi perasaan sedihnya dan tetap tersenyum. Wanita itu penuh dengan misteri. Dia penuh kejutan yag tidak terduga, namun kelembutan dan ketulusan hatinya selalu bersamanya.
Intisari-Online.com - Harvard University dan Carnegie Mellon University melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa wanita dapat berhasil melakukan negosiasi untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Namun, tidak seperti laki-laki, mereka harus memperhatikan pendekatan yang mereka gunakan untuk menghindari gunjingan sosial. Ini adalah bukti nyata tentang kelebihan yang dimiliki oleh wanita.
Dalam ilmu psikologi wanita dibagi menjadi 7 bagian. Yaitu:
1.      Social Programming
Social Programming adalah didikan, norma-norma, cara berfikir, mentalitas dan kepercayaan yang ditanamkan orang tua dan lingkungan sosial kepada Wanita dari sejak kecil.  Keluarga, Lingkungan Ber-aktifitas, Sekolah, Pengalaman Pribadi dan Trauma bertanggung-jawab atas pembentukan Pemikiran si Wanita.

2.      Social Pressure
Social Pressure  adalah tekanan dari Lingkungan dan Masyarakat. Banyak wanita takut untuk dinilai bertingkah laku buruk oleh Masyarakat dan Lingkungannya. Kadang mereka tidak menjadi diri mereka sendiri demi menjaga image mereka dan karena takut dinilai SALAH oleh masyarakat atau lingkungan mereka.

3.      Culture (budaya)
Culture (budaya)adalah perbedaan sosial, suku, ras, budaya, bahasa, norma-norma, peraturan menurut budaya, kelas dan nilai-nilai tertentu. Culture membentuk SELERA si Wanita, Cara Berkomunikasi, Hobi, Kegiatan dan banyak hal yang mempengaruhi emosi dan perilakunya.

4.      Persona (ego)
Persona (ego) adalah gengsi yang dimiliki oleh Wanita.

5.      Logika
Logika adalah segala pertimbangan yang dimiliki wanita untuk menilai sesuatu atau melakukan sesuatu. Social Programming, Social Pressure dan Culture sangat mempengaruhi LOGIKA Wanita.

6.      Fisik
7.      Emosi


Referensi
Intisari-Online.com
www.kevinringo.web.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar