REMAJA
Konsep
tentang “Remaja” :
Ø Mulai
diakui, diterima, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dijadikan bahan
studi untuk pengembangan teori sejak awal abad 20, tapi tulisan-tulisan klasik
yang menunjukkan indikasi tentang remaja sudah ada sejak zaman filsuf Plato (1427 – 347
SM) & Aristoteles (384 – 322 SM).
II. TEORI-TEORI TENTANG REMAJA.
1. Plato
* Anak tidak sama dengan orang
dewasa, karena ide-ide anak yang dibawa sejak lahir belum berkembang
seperti orang dewasa
* Perkembangan sifatnya sangat
individual & ditentukan oleh perkembangan rasio (akal), shg Plato
menganjurkan dilakukannya pendidikan yang membebaskan rasio untuk berkembang
seoptimal mungkin, dengan bimbingan orang dewasa ; mis :
membiarkan rasa ingin tahu & antusiasme yang besar pada remaja.
Bahkan membiarkan remaja mengkritik orangtua & lingkungan, krn kebutuhan
mengkritik & mendebat sangat besar
pada remaja dalam rangka mengembangkan rasio & daya berpikir kritis.
2. Aristoteles.
Tahap-tahap perkembangan jiwa :
a. Infancy (0-7
th)
b. Boyhood (7-14
th)
c. Young manhood
(14-21 th)
Pandangan
tentang remaja.
Remaja punya hasrat yang sangat kuat dan cenderung berusaha
memenuhi semua hasrat-hasrat tsb tanpa membeda-bedakan hasrat yang ada pada
tubuh mereka.Hasrat seksual yang
paling mendesak, dan dalam hal ini remaja seringkali menunjukkan sifat
hilangnya kontrol diri.
3. J.J. Rosseau (Romantic
Naturalism)
Pandangan tentang manusia
-Yang terpenting dalam perkembangan
jiwa manusia adalah perkembangan perasaannya (Romantic Naturalism).
Perasaan harus dibiarkan berkembang bebas sesuai dengan pembawaan alamiahnya (natural development) yang berbeda dari
satu indv. dgn indv. yanglain (individualism)
- Perkembangan individu (ontogeny) merupakan ringkasan
(recapitulates) dari perkembangan makhluk (pylogeny).
Tahap-tahap perkembangan jiwa :
a. Infancy (0-4 atau 5 th). Infancy
dianalogikan dengan tahap evolusi dimana manusia masih sama dgn binatang (di
dominasi pleasure & pain/unplesure)
b. Savage stage /
usia bandel (5-12 th). Mencerminkan
era manusia liar/manusia pengembara. Perasaan didominasi oleh keinginan utk
bermain-main, lari-lari, loncat-loncat (melatih ketajaman indra &
ketrampilan anggota tubuh). Akal masih sangat kurang
sehingga belum perlu diberi pendidikan formal.
c. Masa bangkitnya akal, nalar dan kesadaran
diri (12-15 th). Mencerminkan era
perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa ini energi & kekuatan fisik tumbuh
luar biasa, keinginan mencoba-coba berbagai hal menjadi dominan.
d. Adolescence Proper/ masa kesempurnaan remaja (15-20 th). Era manusia modern. Puncak perkembangan
emosi. Egosentris menjadi sosiosentris dan kooperatif. Mulai muncul dorongan seks
4. G. Stanley Hall / Bapak Psikologi Remaja (1844 –
1924).
Tahap-tahap perkembangan manusia
a. Infancy (0-4) mencerminkan tahap hewan dari evolusi manusia
b. Chilhood
(4-8) mencerminkan manusia liar, menggantungkan hidup pada berburu dan mencari ikan
c. Youth atau preadolescence (8-12 ) mencerminkan
era manusia yg sudah mengenal kebudayaan, tapi masih tetap setengah liar
d. Adolescence (12-25) masa badai topan (Strum and drung), mencerminkan
kebudayaan modern yg penuh gejolak akibat pertentangan nilai-nilai
Pandangan tentang remaja
a. Perkembangan
psikologis remaja dipengaruhi oleh sruktur genetik dari generasi kegenerasi/
sesuai dengan spesiesnya (mengakui konsep ontogeny dan pylogeny); dan juga
faktor situasi dan budaya
b. Remaja disemua
bangsa yang menjalani masa transisisi mengalami periode “Storm and
Stress”.→menunjukkan sikap menentang orang yang lebih tua, ekspresi
emosi yang bersifat personal dan juga ekspresi emosi sedih.
5. Peter Blos (1962)
Pendapat tentang remaja
Perkembangan hakikatnya adalah usaha
coping: usaha secara aktif mengatasi stres dan mencari jalan keluar dari berbagai masalah.
Tahap penyesuaian diri pada masa remaja
a. Early adolescence . Pada masa ini remaja masih bingung dengan
perubahan yang terjadi pada dirinya dan dorongan-dorongan yang menyertai
perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru,
cepat tertarik pada lawan jenis, mudah terangsang secara erotis. Kepekaan yang
berlebihan thdp hal-hal yg erotis dan kurangnya kendali terhadap ego
menyebabkan remaja sulit ’’mengerti’’ dan ’’dimengerti’’ oleh orang dewasa.
b.
Middle adolescence. Remaja sangat membutuhkan teman. Ada
kecenderungan narcistic ( menyukai dirinya
sendiri, menyukai temen-teman yang punya sifat-sifat sama dengan dirinya).
Masih bingung menetukan pilihan dlm bersikap ; peka
atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau
oportunis,dll. Remaja pria harus membebaskan diri dari Oedipus
Complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pd masa kanak-kanak) dengan
mempererat hub. dengan teman-teman dari lain jenis.
c. Late adolescence. Tahap
ini ditandai dengan pencapaian 5 hal:
· Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek
· Ego mencari kesempatan bersatu dgn orang lain dan mencari
pengalaman-pengalaman baru.
· Terbentuk identitas seksual yang sudah tidak bisa dirubah
lagi
· Egosentrisme diganti dengan keseimbangan antara
kepentingan diri sendiri dan orang lain.
· 5.Tumbuh “dinding“ pribadi yang memisahkan diri
pribadinya (private self) dan masyarakat umum (the public).
6. Albert Bandura (Teori social learning).
a.
Peran budaya dan
lingkungan sangat penting dalam perkembangan remaja.
b.
Perlunya model
untuk ditiru / berimitasi pada model yang dipilih.
c.
Reinforcement menjadi motivasi bagi remaja
untuk bertingkah laku sesuai harapan masyarakat.
7. Erik Erikson (
Teori Perkembangan Identitas)
a. Ciri khas remaja : belum memiliki identitas yang jelas dan dia
mengalami krisis identitas.
b.
Kematangan identitas dipengaruhi oleh; 1) crisis :situasi yg menunjukkan seseorang secara aktif dihadapkan
pada pilihan alternatif pada berbagai situasi, 2) komitmen : tingkat keterlibatan seseorang pada berbagai hal, misal :
pendidikan, pekerjaan, kepercayaan dan keyakinan, dll.
c.
Struktur taksonomi identitas remaja
menurut J. Marcia meliputi :
-Identity difused : kebingungan dlm menentukan identitas diri .
-Foreclosure subject : tdk mengalami krisis identitas
tetapi mampu membuat komitmen (komitmen diperoleh dari nilai-nilai leluhur yg
dipegang kuat oleh individu)
-Moratorium subject : Saat subyek mengalami krisis yakni
saat subyek secara aktif menghadapi tantangan untuk mendapatkan identitas
dirinya
-Identity achieve : individu mengalami krisis tetapi dapat
menyelesaikannya sendiri. Hasilnya dia dpt melakukan resolusi terhadap krisis melalui
komitmen pada tugas, agama dan sistem penilaian diri, serta mampu menyelesaikan
masalah yg dihadapi
8. Havighurst (Teori Tugas-tugas
Perkembangan)
Perjalanan hidup seseorang ditandai oleh adanya tugas-tugas yang harus
dapat dipenuhi.
Hubungan tugas-tugas
perkembangan dengan pendidikan → teachable moments.
Hubungan tugas-tugas perkembangan dengan
konsep diri
Tugas-tugas perkembangan dipengaruhi budaya
Tugas-tugas perkembangan masa remaja
· Menerima keadaan jasmaniah
· Menerima peran jenis persiapan perkawinan dan mempunyai
keluarga
·
Belajar lepas
dari orang tua secara emosional → Mondig / emansipasi → proses mencari
identitas → Originalitas remaja
· Belajar bergaul dgn kelompok remaja laki-laki/perempuan
·
Belajar
bertanggung jwb sbg warga negara
·
Menginginkan
& mencapai tingkah laku yg bertanggung jwb social
· Perkembangan skala nilai secara sadar , perkembangan
gambaran dunia secara adekuat
· Persiapan
diri secara ekonomis, pemilihan dan latihan jabatan
PERKEMBANGAN
EMOSI
*
Emosi dasar ( primary emotion ) manusia, juga terdapat pd primata
(Hurlock): marah, senang dan takut → dapat
diintervensi dengan medical treatment → Dasarnya ada pada unsure
biopsychological shg dpt diukur melalui gejala2
biologis
* Tidak semua semua perilaku didorong oleh emosi,
tp emosi mendorong individu untuk melakukan perilaku yang emosional; mis; emosi
marah memunculkan perilaku memukul.
* Emosi muncul karena
adanya interaksi antara individu dengan lingkungan ( lingkungan internal dan
lingkungan eksternal).
* Indv. dgn coping yang
baik → indv. yang mampu mengikutsertakan fungsi kognitif dalam emosinya,
sehingga action yg muncul akan lebih berstrategi dan rasional (orchestrated
action) → ada unsur strategi, tujuan, cara → menampilkan emosi secara
cerdas →kecerdasan emosional
* Emosi yang sering
muncul pada remaja:
1.
Khawatir → (terkandung emosi takut) disebabkan oleh imaginasinya sendiri yg
berhub. dgn orang, barang atau situasi.
2.
Cemas → muncul jika indv. khawatir terus-menerus. → dipengaruhi budaya
setempat (social demands) → ekspresi ;
interes yang berubah-ubah, tindakan yg tidak terkontrol, tidak puas dng dirinya
sendiri maupun orang lain, apatis dll.
3.
Jengkel → terkandung emosi marah dan perasaan yg tidak menyenangkan dirinya
4.
Frustasi → muncul akibat kegagalan menyesuaikan diri dan tidak
mampu memperoleh hasil yang diharapkan. → remaja menjadi lemah, tidak atraktif,
tidak memiliki interes dan sulit mencapai prestasi.
5.
Cemburu → merasa tidak aman atau takut kehilangan afeksi atau status yang
dimilikinya.
6.
Iri → Hampir sama dengan cemburu, tp
lebih cenderung bersangkutan dengan materi
7.
Rasa ingin tahu → berkaitan dgn masalah seksual, agama, peristiwa dunia dll
8.
Afeksi → berkaitan dgn rasa kasih sayang baik antar manusia, binatang atau barang
yang disukai.
9. Duka
cita → biasanya karena factor sosial
10.
Bahagia
11.
Dll
*
Remaja akan merasa bahagia apabila :
1.
Mampu menyesuaikan diri secara fisik
2.
Perasaan superior → keberhasilan > bangga,
superior
3.
Memiliki emosi yang meledak-ledak
4.
Persepsi yang positif dalm menghadapi situasi
*
Frustasi mengakibatkan berbagai bentuk reaksi frustasi, baik yang bersifat
positif ataupun negatif.
*
Reaksi frustasi yg positif:
1.
Mobilisasi
dan penambahan kegiatan → memperbesar energi, usaha, sarana, segala
kapasitas dan potensi, segala kemampuan pribadi & keuletan untk mencari
jalan keluar dari kesulitan.
2.
Berfikir secara mendalam disertai wawasan yg jernih
3.
Resignation→ tawakkal dan pasrah pada Ilahi
4.
Kompensasi / Substitusi dari 7-an. Kompensasi→ usaha menggantikan atau mengimbangi sesuatu yg dianggap
lemah. Kompensasi →proses mereaksi terhadap perasaan-perasaan inferior
(Adler
5.
Sublimasi
: usaha untk mensubstitusikan/ mengganti kecenderungan2 yg
egoistis, nafsu seks yg animalistiis, dorongan2 biologis yg primitif, aspirasi2
sosial yg tidak sehat menjadi tingkah laku yg dpt diterima secara social
*
Reaksi frustasi yg negatif / Defence Mechanism :
1.
Agresi ;
sebarang reaksi thdp frustasi berupa serangan, tingkah laku bermusuhan trhdp
or-la atau benda (J.C Chaplin )
2.
Regresi ;
perilaku yg kembali pd pola reaksi/ tingkat perkembangan yg primitif, yg tidak
adekuat, kekanak-kanakan, infantile dan tidak sesuai dgn usianya . Mis; ngompol
3.
Fiksasi;
pelekatan & pembatasan pd satu pola tingkah laku responsive yg tetap, shg
menjdi stereotip kaku. Mis; tics (gerakan2 facial yg stereotip, membisu,
membentur2kan kepala, dll
4.
Kompleks
terdesak ; usaha menghilangkan & menekan isi-isi kejiwaan yg tdk
menyenangkan kedalam ketidaksadaran.
5.
Rasionalisasi/
self justification; teknik pembenaran kelakukan sendiri dgn
mengemukakan alas an yg masuk akal/ bias diterima secara social untk
menggantikan alasan yg sesungguhnya
(J.P. Chaplin).
6.
Proyeksi
: Memproyeksikan sifat, pikiran, harapan yg negatif, jg kelemahan
dan sikap yg salah kepada or-la.
7.
Sour
Crape Technique
(Teknik anggur asam); memberi atribut yg jelek, tidak berharga pd
obyek yg tidak bisa dicapainya meskipun obyek tsb sangat diinginkannya.
8.
Sweet
Orange Technique
(Teknik jeruk manis); memberikan atribut yg baik, unggul
berlebih-lebihan pd satu kegagalan & kekurangan sendiri.
9.
Identifikasi :
mempersamakan diri sendiri dgn seseorang yg dianggap sukses dlm hidupnya.
* Semua bentuk reaksi frustasi yg negatif / defence mechanism sifatnya merugikan dan
sangat tidak sehat.
* Defence mechanism yang dilakukan berkali-kali
akan menjadi kebiasaan yg menetap mengakibatkan
→ gangguan kepribadian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar